Kopi Liberika dan Ekselsa
Kopi Liberika (Coffea liberica) dan Ekselsa (Coffea excelsa) adalah dua jenis kopi yang kurang dikenal dibandingkan dengan Arabika dan Robusta, tetapi memiliki keunikan tersendiri dalam karakter rasa dan budidaya. Keduanya sering kali disebut dalam kategori yang sama karena kemiripan mereka dalam bentuk biji dan habitat tumbuh, namun sebagian besar penggiat dunia kopi menganggapnya varietas yang berbeda.
Kopi Liberika berasal dari Afrika Barat, tepatnya Liberia, tetapi kini juga dibudidayakan di beberapa negara Asia, termasuk Filipina dan Malaysia. Kopi ini memiliki karakter yang cukup berbeda dari Arabika dan Robusta.
Karakter dan Ciri-Ciri Kopi Liberika:
CITARASA
Rasa Unik dan Kompleks: Kopi Liberika memiliki rasa yang cenderung "smoky" atau "woody", dengan sentuhan rasa buah-buahan. Beberapa penikmat kopi juga menyebutkan ada sedikit rasa bunga di dalamnya. Kopi ini bisa terasa agak "berani" dengan sedikit aftertaste yang khas.
Keasaman Rendah: Sama seperti Robusta, Liberika memiliki keasaman yang rendah, tetapi dengan rasa yang lebih kompleks dan terkadang sedikit asam tergantung pada proses pemanggangan.
AROMA
Aroma yang Tajam: Aroma kopi Liberika sangat berbeda dari Arabika, sering kali memiliki sentuhan aroma yang lebih tajam, dengan campuran aroma kayu dan buah.
BENTUK BIJI
Ukuran Biji Lebih Besar: Buah kopi Liberika jauh lebih besar dibandingkan Arabika dan Robusta. Namun bijinya sering kali berukuran kecil. Hal ini karena kulit buah Liberika cukup tebal. Bentuk biji Liberika kebanyakan meruncing dan sering kali tidak simetris.
Karisoma Lebar dan Tidak Teratur: Garis tengah pada biji Liberika sering kali lebih lebar dan tidak simetris, memberikan penampilan yang berbeda dibandingkan Arabika dan Robusta.
HABITAT TUMBUH
Tahan terhadap Iklim dan Penyakit: Salah satu keunggulan Liberika adalah daya tahannya yang sangat baik terhadap iklim panas dan lembab serta hama. Kopi ini bisa tumbuh di dataran rendah dan daerah yang lebih tropis dengan curah hujan yang tinggi.
Tidak Banyak Dibudidayakan kecuali di Wilayah-wilayah Tertentu: Meskipun tidak banyak dibudidayakan karena alasan produktivitas, Liberika masih banyak ditemukan di beberapa negara termasuk Indonesia.
PRODUKSI
Rendahnya Produksi: Karena permintaan kopi Liberika lebih rendah dibandingkan Arabika dan Robusta, produksi globalnya terbatas. Alasan lain keengganan petani menanam kopi Liberika karena produktivitas per hektarnya yang relatif rencah dibandingkan dengan Arabika dan Robusta. Kopi Liberika juga sering kali dianggap sebagai kopi lokal di daerah-daerah tertentu sehingga memiliki nama lokal yang bervariasi. Di Filipina dikenal dengan nama "kapeng barako", di Sumatera dikenal dengan nama "Kopi Robinson", di Jawa dikenal dengan nama "Kopi Gede" karena kebanyakan varietas Limerika pohonnya besar dengan daun yang lebar.
Ekselsa dulunya dianggap sebagai sub-varietas dari Liberika, namun kemudian diklasifikasikan sebagai spesies yang berbeda. Ekselsa sering kali ditemukan tumbuh bersamaan dengan Liberika dan terkadang disebut sebagai bagian dari kelompok kopi Liberika.
Karakter dan Ciri-Ciri Kopi Ekselsa:
CITARASA
Rasa Kompleks dan Berbeda: Ekselsa memiliki rasa yang sangat kompleks, yang sering kali dianggap sebagai perpaduan antara rasa buah-buahan yang asam dan manis, dengan sentuhan rasa earthy atau tanah. Ekselsa bisa memberikan rasa yang lebih tebal dan lebih kaya dibandingkan Liberika.
Aftertaste yang Unik: Aftertaste dari kopi Ekselsa biasanya lebih halus tetapi tahan lama, dengan keseimbangan antara rasa asam dan rasa kayu atau tanah.
AROMA
Aroma Buah yang Kuat: Ekselsa memiliki aroma yang lebih buah-buahan dibandingkan Liberika, tetapi masih dengan sentuhan aroma smoky atau earthy.
BENTUK BIJI
Bentuk Mirip dengan Liberika: Buah kopi Ekselsa juga besar seperti Liberika dan bijinya relatif kecil karena kulit buah yang tebal. Kebanyakan bentuk bijinya tidak terlalu simetris, dan tampak sedikit lonjong dibandingkan Liberika yang kebanyakan meruncing.
HABITAT TUMBUH
Dataran Rendah: Ekselsa, seperti Liberika, tumbuh baik di dataran rendah, dan sering kali di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi.
Tahan terhadap Iklim Ekstrem: Ekselsa sangat tahan terhadap cuaca yang ekstrem, seperti panas yang tinggi dan kelembaban, serta lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan Arabika.
PRODUKSI
Jarang Ditemukan dalam Jumlah Besar: Produksi Ekselsa sangat terbatas dan biasanya hanya tersedia di pasar-pasar lokal. Ia sering dicampur dengan kopi lain untuk menambah rasa dan kompleksitas dalam campuran kopi.
Kedua jenis kopi ini tidak terlalu banyak dibudidayakan di Indonesia, tetapi ada beberapa daerah, seperti Sumatra dan Jawa yang menanam kopi Liberika dan Ekselsa dalam skala kecil. Kopi ini biasanya menjadi bagian dari pasar kopi lokal dan sangat disukai di kalangan komunitas tertentu yang menggemari rasa kopi yang unik dan berbeda.
PERBEDAAN UTAMA DENGAN ARABIKA DAN ROBUSTA
Rasa dan Aroma: Liberika dan Ekselsa memiliki rasa dan aroma yang lebih kompleks dan tajam, dengan nuansa kayu, buah, dan bunga, berbeda dari Arabika yang halus dan Robusta yang pahit.
Ukuran Biji: Buah dari Liberika dan Ekselsa lebih besar dan tidak simetris, namun bijinya relatif kecil karena kulit buahnya yang tebal. Hal ini membuat mereka mudah dibedakan dari Arabika dan Robusta.
Tumbuh di Dataran Rendah: Berbeda dengan Arabika yang membutuhkan ketinggian tertentu, Liberika dan Ekselsa tumbuh baik di dataran rendah dan lebih tahan terhadap penyakit.
Jika Anda tertarik dengan rasa yang lebih kuat dan unik, kopi Liberika dan Ekselsa bisa menjadi pilihan menarik untuk dicoba!
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman dan pemahaman admin. Bilamana ada bagian yang kurang sesuai, silakan mengirimkan masukan melalui Whatsapp dengan klik tombol di bawah ini: